Beberapa tanaman memiliki kepekaan yang tinggi terhadap rangsangan dari luar tubuhnya yang mengakibatkan tanaman itu bergerak. Gerak yang timbul akibat reaksi dari rangsangan luar itu disebut nasti. Gerak nasti terbagi dua, yaitu gerak haptonasti(gerak akibat adanya sentuhan) dan gerak fotonasti (gerak akibat datangnya cahaya). Ada tanaman yang hanya memiliki gerak haponasti saja dan gerak fotonasti saja, tetapi ada juga yang memiliki keduanya seperti tanaman putri malu.
Daun putri malu akan menguncup apabila disentuh. Pusat reaksinya terletak pada bantalan daun, yaitu bagian kecil yang menggembung pada ujung-ujung daun yang menempel pada rantingnya.
Tanaman putri malu menghisap makanan dari tanah serta mengirimnya ke seluruh bagian tubuh tanaman. Sebagian kecil dari cairan ini terkumpul di bantalan daun dan berdiam di sana. Apabila terjadi sentuhan, di bagian daun manapun, cairan di bantalan daun ini bergerak sehingga terjadi perubahan tekanan cairan di sepanjang ranting daun dan lembaran daun. Akibatnya daun pun menguncup seketika.
Daun putri malu dapat menguncup seketika dalam beberapa detik saja, namun memerlukan waktu yang lama hingga 30 menit kemudian untuk dapat mengembang kembali. Ini disebabkan karena tanaman harus kembali memompa dan menebarkan kembali cairan ke seluruh bagian tubuh secara merata.
Begitu pula bila sinar matahari perlahan menghilang ketika hari telah menjelang malam. Namun bedanya, gerak fotonasti ini berlangsung lebih lambat. Sejak sinar matahari memudar hingga benar-benar menghilang. Putri malu akan menguncupkan daunnya dan akan mengembangkannya kembali keesokan harinya ketika sinar matahari telah menyentuh bagian bantal daunnya. Gerak ini disebut sebagai sikap tidur. Sementara gerak haptonasti lebih dikenal sebagai sikap pertahanan karena bisa menghindarkan dari dimangsa hewan. Melihat daun yang kuncup dan layu, sebagian hewan akan kehilangan minat dan tidak jadi menyantap si Putri malu.
Putri Malu Mampu Sembuhkan Luka Diabetes -
Tumbuhan liar seperti putri malu (mimosa pudica) ternyata memiliki
banyak khasiat sebagai obat herbal alami. Tumbuhan yang tumbuh liar di
pinggir-pinggir jalan, lapangan atau di tempat yang terbuka ini, dapat
menyembuhkan bronkhitis, herpes, panas tinggi, insomnia, cacingan hingga
penyakit rematik.
Selain
khasiat di atas, putri malu juga dapat menyembukan luka pada penderita
diabetes. Fakta ini terungkap dalam penelitan yang dilaukan oleh
beberapa mahasiswa Universitas Brawijaya Malang tepatnya pada fakultas
kedokteran.
Mahasiswa
peneliti yang teridiri dari 3 orang tersebut melakukan penelitian
dengan judul 'Akar Putri Malu Ekstrak Kloroform sebagai Akselerator
Penyembuhan Luka Mokosa Oral Pada Model Tikus Wistar Diabetes'. Hasil
penelitan tersebut mengungkap bahwa putri malu mampu menyembuhkan luka
pada penderita atau pengidap diabetes.
Menurut
salah satu peneliti yaitu Adhi Satrio Utomo, pengidap penyakit kronis
diabetes atau tingkat stadium akhir biasanya menderita komplikasi pada
gusi dan giginya. Pada kondisi demikian penanganan hanya dilakukan
dengan pembersihan atau tindakan operas, hal ini dikarenakan banyak
kuman dan karang gigi yang bersarang. Namun biasanya proses ini
mengakibatkan luka pada gusi, yang pada akhirnya membuat gigi para
pengidap diabetes menjadi goyang lalu terlepas.
Melihat
kenyataan tersebut, para mahasiswa ini melakukan penelitian guna
menemukan satu solusi yang mampu membatasi luka atau komplikasinya yang
berakhir pada kegagalan pada fungsi organ mulut dengan menggunakan
ekstrak akar tumbuhan putri malu.
Tikus menjadi hewan percobaan dalam penelitan ini. Putri Malu Mampu Sembuhkan Luka Diabetes. Setelah
melakukan serangkaian uji coba diperoleh kesimpulan bahwa ekstrak akar
putri malu dapat mempercepat proses penyembuhan luka pada gusi dan gigi
pengidap diabetes.
Adhi
menambahkan bahwa dalam kurun waktu dua hari kadar gula darah mengalami
penurunan setelah diberikan ekstrak ini, padahal dengan menggunakan
ekstrak tumbuhan lain kita harus menunggu 20 sampai 30 hari. Akar putri
malu membuat percepatan penutupan luka pada gusi dengan penyembuhan
hampir menyerupai kondisi normal.
Setelah
berhasil diujicobakan pada tikus, saat dicoba pada manusia ekstrak akar
putri malu ini mampu bekerja dengan baik. hasil akhir ekstrak ini
berupa obat oles yang mereka namakan mimoxa.
Proses
singkat pembuatannya adalah sebagai berikut. Pertama-tama akara putri
malu dijemur hingga kering. Setelah itu ekstraknya diambil lalu
dihancurkan hingga berbentuk bubuk.
Bubuk
tersebut kemudian direndam dalam metanol selama kurang lebih tiga
munggu. Proses selanjutnya adalah penyaringan dengan menggunakan kertas
saring, kemudian dilakukanlah pengesktrakan dan penguapan. Proses akhir
adalah menambahkan cairan pelarut sesuai dosis yang dibutuhkan pengguna-Putri Malu Mampu Sembuhkan Luka Diabetes.
Sumber : AnomaliDunia.blogspot.com
1 komentar:
matur nuwun mugi manfaat
Posting Komentar